7 Cara Mengajukan KPR Agar Mudah Disetujui Bank

Cara Pengajuan KPR Syariah
Photo: Envato Elements/Thitiphat1985

Mengajukan KPR bisa menjadi proses yang rumit, namun dengan persiapan tepat, Anda dapat meningkatkan peluang pengajuan KPR Anda untuk disetujui oleh bank.

Program KPR atau kredit pemilikan rumah sebenarnya sudah berjalan cukup lama. Dan sebenarnya, bisa menjadi solusi generasi anak muda atau milenial yang sudah mampu untuk membeli rumah impian. Bisa dikatakan KPR sangat amat membantu dalam memudahkan proses membeli rumah.

Tapi dibalik jargonnya yang mudah, ternyata mendapat persetujuan Bank tidak bisa dilakukan sembarangan. Tidak sedikit yang ditolak baik karena alasan finansial sampai pemahaman yang salah. Lantas bagaimana cara mengajukan KPR agar mudah disetujui pihak bank? Simak ulasan yang berikut ini!

Tips Agar Pengajuan KPR Selalu Disetujui

Syarat Umum Pengajuan KPR
Foto: Unsplash+/Getty Images

1. Cari Developer yang Baik

Anda bisa memulai proses dengan mencari developer yang baik dan terpercaya. Intinya adalah memiliki mereka yang akan bertanggung jawab dalam merekomendasikan dan menyiapkan semua dokumen rumah yang akan dimiliki.

Developer yang baik ini dinilai penting karena sifatnya berkaitan dengan cicilan dan kepercayaan proyek. Sebut saja, mereka lah yang akan mengerjakan semua proses dan dokumennya.

Jika mereka tidak menepati janji, nasabah pun akan tetap wajib membayar kewajibannya cicilan. Hal ini akan merugikan pihak pembeli. Karena itulah, tidak ada salahnya pilih developer ternama atau yang sudah bekerja sama dengan bank.

2. Cari Rumah yang Tepat Sasaran

Cara mengajukan KPR agar disetujui bank juga dikaitkan dengan pilihan rumahnya. Jika dipikir secara umum, maka semakin besar dan mewah rumah tersebut, maka akan semakin tinggi juga cicilannya. Karena itulah, perhatikan dengan baik berapa harga, cicilan, dan rencana ke depan.

Intinya adalah jangan sampai Anda keberatan dalam melakukan pembayaran di waktu ke depan. Idealnya, perhitungan jumlah cicilan yang akan disetujui adalah tidak boleh melebihi 1/3 total gaji bulanan. Jika sudah lebih, bisa jadi rumah itu dianggap belum layak atau terlalu tinggi untuk KPR.

Baca Juga:  Inilah Kelebihan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Syariah

Selain itu, pertimbangkan juga dengan lokasi dan fasilitas yang diberikan. Pastikan rumah yang dipilih cukup dengan dana, tapi juga aman. Hindari tempat yang terlalu dekat dengan sungai, area pemakaman, rawan bencana, atau tidak sesuai dengan syarat akses jalan.

3. Kenali Kebutuhan Dokumen, Syarat, dan Penuhi Semuanya

Sudah jelas jika salah satu cara mengajukan KPR agar mudah disetujui bank yang paling manjur adalah kelengkapan dokumen dan syaratnya. Perlu diperhatikan jika setiap bank memiliki syarat yang berbeda, yang mana wajib dilengkapi. Syarat dokumen ini biasanya menjadi tolak ukur apakah Anda layak mendapat KPR atau tidak.

Secara umum, persyaratannya adalah warga negara Indonesia, berumur 21 – 55 / 65 tahun. Kemudian memiliki penghasilan rutin yang cukup, memiliki usaha lebih dari 3 tahun atau sudah bekerja lebih dari 2 tahun.

Sedangkan dokumen lainnya adalah surat identitas, NPWP, buku nikah, slip gaji, rekening koran, surat keterangan kerja, IMB, dan lain lain. Yang terpenting untuk dalam pengajuan KPR adalah memastikan agar Anda sudah memiliki dokumen yang lengkap dan sesuai permintaan bank.

4. Pastikan Riwayat Kredit Bersih

Jenis KPR Bank BRI
Foto: Tierra Mallorca/Unsplash

Lakukan catatan BI checking untuk melihat status atau riwayat pinjaman yang tercatat di Bank Indonesia. Biasanya, catatan riwayat ini menjadi pertimbangan bagi bank untuk memberikan KPR atau tidak. Yang menjadi perhatian adalah kondisi atau informasi cicilan macet, bermasalah, atau telah dibayar.

Pihak bank penerbit KPR akan memilih dan menyetujui nasabah yang memiliki kredit baik, sehingga dipercaya mampu membayar dan melunasi cicilan KPR. Jadi cara mengajukan KPR agar mudah disetujui bank yang tepat adalah menjadi nasabah yang bebas utang. Sebaliknya, jika dinilai berisiko tinggi maka akan ditolak.

Agar lebih amannya, ada baiknya Anda melunasi seluruh hutang atau pinjaman yang berjalan. Jika memang memiliki utang, pastikan tidak bermasalah. Satu hal lagi yang perlu jadi pertimbangan besaran utang.

Biasanya bank KPR akan menghitung porsi total kredit untuk nasabah yang tidak boleh melebihi 30% dari penghasilan per bulan. Akumulasi perhitungan ini akan mempengaruhi layak tidaknya Anda sebagai pengaju KPR. Cara pengajuan KPR agar disetujui yang bisa Anda coba adalah menghitung besaran angka utang yang diberikan.

Sebut saja jika Anda memiliki gaji Rp 8 juta, maka porsi kredit adalah Rp 2,4 juta (30% dari 8 juta). Jika masih ada cicilan lain, seperti motor 1 juta per bulan, jadi Rp 2,4 juta – Rp 1 juta = Rp 1,4 juta. Jika ternyata KPR rumah melebihi 1,4 juta, maka pengajuan Anda akan ditolak.

Baca Juga:  KPR BTN: Suku Bunga, Syarat dan Cara Pengajuan

5. Ajukan KPR yang Tepat dan Coba ke Beberapa Bank

Dari perhitungan tersebut, hitung kemampuan KPR yang Anda miliki dan pilih opsi KRP yang tepat. Coba hitung seberapa banyak besaran cicilan kemudian ukur juga kemampuan dana dan biaya lainnya. Ingat, jangan paksakan diri untuk membeli KPR jika nantinya tidak mampu.

Ada cukup banyak pilihan KPR yang tersedia. Anda bisa pilih sesuai dengan jumlah pembayaran, lokasi, hingga jumlah cicilan. Tidak sedikit pula muncul penawaran diskon hingga promo yang bisa meringankan beban KPR.

Karena itu, Anda bisa ambil kesempatan untuk mencoba ke beberapa bank. cara mengajukan KPR agar mudah disetujui bank ini memang terasa rumit, namun bisa membantu mencari penawaran yang terbaik. Coba pertimbangkan penawaran kredit rumah yang lebih terjangkau, leluasa, dan juga lebih mudah diraih.

6. Menyiapkan Dana untuk Down Payment

Jangan hanya berpaku pada bagian jumlah KPR saja. Pertimbangkan juga biaya atau dana tambahan, seperti appraisal yang berkisar antara Rp 500 ribu sampai 2 jutaan. Jika mungkin, siapkan pula biaya tambahan lain untuk pengurusan dokumen rumah (setidaknya 30% dari harga rumah).

Alokasi dana ini biasanya mencakup biaya sertifikat, asuransi, uang muka (down Payment), hingga dokumen lainnya. Termasuk di antaranya adalah keperluan Plafon KPR dari bank senilai 6-7% nilai kredit. Jika sudah cukup dan mampu, pengajuan KPR akan lebih terasa mulus.

7. Pertimbangkan Masa Kerja

Melebihi Batas Tenor, Hati-Hati Terkena Denda
Foto: Mediamodifier/Unsplash

Satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah dana dan masa kerja. Tidak semua orang yakin akan bertahan dengan pekerjaan yang sedang dijalani. Agar KPR lolos, pastinya Anda harus yakin masalah pekerjaan dan pemasukan.

Pastikan Anda masih memiliki pemasukan yang baik dan stabil untuk membayar cicilan untuk KPR. Karena itulah, bank pasti akan mempertegas adanya data atau dokumen mengenai tempat kerja, surat kerja, dan slip gaji.

Lantas bagaimana jika masih belum terwujud? Sulit jika ingin cara mengajukan KPR agar mudah disetujui bank secara pasti. Selain peraturan dan harga hunian yang selalu berganti, ada banyak sekali variabel yang harus diperhatikan. Ikuti saja peraturan yang berlaku atau minta bantuan yang ahli atau yang sudah menjalankan KPR agar lebih paham dengan prosesnya.

Baca Juga:  KPR BNI: Suku Bunga, Syarat dan Cara Pengajuan

Pada dasarnya, KPR menjadi solusi finansial untuk Anda yang ingin memiliki rumah pribadi. Yang perlu jadi acuan adalah pertimbangan keuangan pribadi, termasuk kondisi kredit BI, pemasukan, dan juga alokasi dana. Pihak bank akan melakukan pertimbangan yang tidak sedikit akan kelayakan Anda sebagai pemilik KPR, jadi jangan sembarangan!

Related Articles

Bagikan: