KPR (Kredit Pemilikan Rumah) merupakan fasilitas kredit yang ditawarkan bagi para nasabah perorangan oleh perbankan, sehingga nasabah dapat membeli rumah idaman dengan cara mencicil. Adanya fasilitas ini sangat membantu masyarakat agar dapat memiliki rumah sendiri meskipun budget yang dimiliki terbatas.
BRI menjadi salah satu bank milik pemerintah Indonesia yang menawarkan sistem KPR tersebut. Bagi Anda yang berkeinginan memiliki hunian seperti rumah tapak, ruko, rukan, apartemen, atau condotel, KPR BRI dapat menjadi pilihan tepat.
KPR BRI memberikan fleksibilitas, baik untuk pembelian properti baru maupun bekas, refinancing, renovasi, serta opsi take over pembiayaan dari bank lain. Dengan KPR BRI, impian memiliki hunian idaman kini semakin mudah diwujudkan.
Suku Bunga KPR BRI
Saat ini, BRI menyajikan program KPR dengan tarif bunga tetap sebesar 6,5% selama tahun pertama. Suku bunga tersebut berlaku untuk KPR non subsidi, dan ada promo dengan bunga flat 9,5% untuk 3 tahun pertama. Bunga selanjutnya dapat mengikuti floating sesuai suku bunga yang telah ditetapkan oleh Bank Sentral.
Sedangkan untuk KPR subsidi dari bank BRI, suku bunganya ditetapkan pada 5% hingga periode tenor berakhir. Pada dasarnya, periode cicilan KPR di BRI bisa diperpanjang hingga 20 tahun. Masa tenornya tersebut cukup panjang sehingga anda bisa lebih fleksibel dalam mengatur cicilan per bulan. Apalagi biaya kreditnya pun termasuk ringan sehingga nasabah tidak akan terbebani terlalu banyak.
Biaya KPR BRI
Jika ingin mengajukan KPR di bank BRI, nasabah perlu menanggung beberapa biaya tertentu. Di antaranya yaitu biaya administrasi 0,1% dari total pinjaman yang disetujui oleh bank, biaya provisi sebesar 1% dari total pinjaman, dan biaya notaris perjanjian kredit.
Perlu diketahui bahwa biaya provisi adalah biaya yang secara otomatis dipotong dari jumlah pinjaman yang diperoleh, jadi anda sebagai nasabah mungkin tidak akan merasakannya saat membayar. Biaya provisi diberikan ke bank sebagai kompensasi atas persetujuan pengajuan Kredit Pemilikan Rumah.
Selain itu, nasabah juga perlu membayar biaya APHT (Akta Pemberian Hak Tanggungan) jaminan. Ini merupakan bentuk jaminan pembayaran utang oleh nasabah kepada bank sesuai dengan ketentuan Hak Tanggungan. Biasanya, besaran biaya ini ditentukan sekitar 0,25% dari 125% total nilai kredit yang diajukan.
Syarat Mengajukan KPR Bank BRI
1. Syarat Umum
Nasabah yang ingin mengajukan KPR BRI perlu memenuhi beberapa persyaratan umum. Di antaranya yaitu WNI (Warga Negara Indonesia) cakap hukum, berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah, memiliki rekening BRItama, dan debitur berlokasi di kota dimana KC atau KCP berada.
Debitur juga harus mengisi formulir aplikasi KPR yang diberikan oleh bank BRI, sekaligus melampirkan dokumen kredit. Apabila memenuhi syarat umum ini, maka anda dapat mengajukan KPR ke kantor cabang BRI terdekat.
2. Syarat Dokumen
Dokumen yang perlu dibawa saat mengajukan KPR BRI yaitu fotokopi KTP (Kartu Identitas Penduduk), fotokopi KK (Kartu Keluarga), NPWP, slip gaji atau surat keterangan gaji, dan pas foto terbaru pemohon. Jika sudah menikah maka perlu membawa pas foto suami atau istri.
Selain itu, untuk KPR rumah second bank BRI juga dibutuhkan fotokopi SK terakhir pegawai tetap dan bila perlu surat keterangan atau rekomendasi dari perusahaan. Pengajuan kredit pembelian rumah baru dapat diwujudkan jika seluruh persyaratan yang ditentukan telah dipenuhi. Jadi pastikan anda membawa dokumennya saat melakukan pengajuan KPR.
Cara Mengajukan KPR BRI
Mengajukan KPR di bank BRI cukup mudah, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan rumah yang ingin Anda gunakan sebagai dasar pengajuan KPR. Kemudian siapkan dokumen persyaratan yang diperlukan dan kunjungi kantor cabang BRI terdekat untuk melakukan pengajuan. Nantinya petugas akan memeriksa data dan dokumen anda, untuk menentukan apakah pengajuan diterima atau tidak.
Dalam hal ini, sebaiknya di awal anda sudah mencoba simulasi KPR terlebih dahulu untuk memperoleh gambaran jumlah angsuran yang perlu dibayar setiap bulannya. Tujuannya yaitu untuk mengetahui apakah rumah yang dipilih memang sesuai dengan kemampuan bayar atau tidak.
Bank BRI sendiri sudah menyediakan kalkulator KPR yang dapat membantu nasabah untuk mengetahui besaran angsuran rumah incaran mereka. Sebagai contoh, anda akan membeli rumah bekas dengan harga Rp. 800 juta. Kredit KPR yang diambil rencananya adalah 10 tahun dengan DP senilai Rp. 200 juta.
Itu berarti pokok KPR sebesar Rp. 800 juta – Rp. 200 juta (DP) = Rp. 600 juta. Dengan suku bunga 5% fixed 1 tahun dan tenor 10 tahun, maka estimasi angsuran KPR setiap bulannya yaitu sebesar Rp. 6.363.931. Dengan mengetahui simulasi ini, anda bisa memperkirakan berapa uang yang harus disiapkan untuk membayar angsuran KPR per bulan.
Jenis KPR Bank BRI
1. KPR Subsidi
Secara umum, bank BRI menyediakan dua jenis KPR yaitu subsidi dan non subsidi. KPR subsidi merupakan layanan kredit pribadi yang dirancang untuk membantu nasabah memiliki rumah impian mereka, baik itu rumah baru atau bekas, dengan batasan tertentu.
KPR BRI subsidi ini dinamakan KPR Sejahtera FLPP BRI, yang diberikan kepada MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dengan total penghasilan maksimal Rp. 8.000.000 per bulan. KPR diberikan bagi mereka yang belum mempunyai rumah dan belum pernah mendapatkan subsidi perumahan. Jadi hunian ini wajib ditinggali dan tidak boleh disewakan selama 5 tahun pertama.
2. KPR Non Subsidi
Selain KPR FLPP BRI, ada pula program KPR non subsidi yang ditawarkan oleh bank BRI. Anda dapat mempunyai properti rumah tinggal maupun apartemen, ruko, rukan, hingga condotel dengan program ini. Program ini mencakup berbagai skema, mulai dari pembelian rumah bekas atau baru, renovasi, penambahan dana (top up), pembangunan, refinancing, hingga pengambilalihan (take over) dari bank lain.
Ada banyak keuntungan yang ditawarkan lewat program KPR non subsidi dari BRI ini. Di antaranya yaitu uang muka (DP) mulai dari 10% saja, objek yang dibiayai ada banyak macamnya, proses pengajuan pinjaman mudah, jangka waktu pinjaman hingga 20 tahun, dilengkapi asuransi jiwa kredit dan asuransi kebakaran atau kerugian, serta biaya kredit ringan dengan suku bunga yang kompetitif.
Prosedur Pembayaran KPR BRI
Prosedur pembayaran awal KPR yaitu debitur harus melakukan pembayaran uang muka terlebih dahulu. Pembayaran ini dilakukan beserta biaya lainnya yang meliputi biaya administrasi, provisi, notaris, appraisal, dan asuransi. Kemudian dilanjutkan dengan pembayaran cicilan KPR per bulan sesuai jumlah yang telah disetujui.
Adapun prosedur pembayaran angsuran dapat dilakukan dengan dua metode, yakni manual dan auto debit. Manual yaitu dengan membayar melalui transfer atau langsung datang ke kantor cabang BRI. Sedangkan auto debit cukup mendaftarkan rekening BRI yang ingin anda gunakan untuk membayar angsuran. Sehingga, saldo di rekening akan secara otomatis berkurang setiap bulan.
Kelebihan KPR BRI
Ada beberapa kelebihan yang akan dirasakan saat mengajukan KPR di bank BRI. Seperti uang muka yang ditawarkan mulai dari 10% dengan suku bunga kompetitif. Jangka waktu tenornya pun panjang sampai 20 tahun, dan anda bisa mengajukan proses pindah KPR dengan cepat dan mudah.
Menariknya lagi, bank BRI juga memiliki program KPR tanpa uang muka atau DP untuk kalangan muda. Fitur tersebut sengaja disiapkan untuk anak muda usia 21 tahun sampai 30 tahun yang mengikuti program tabungan SiMuda. Keuntungan yang diperoleh yaitu nasabah tidak perlu membayar DP KPR rumah pertamanya.
Jangka waktu tenor untuk fitur ini juga sama, hingga 20 tahun dengan suku bunga rendah mulai dari 5%. Selain itu, nasabah akan dibebaskan dari biaya PPN dan premi asuransi. Dimana pembayaran cicilan KPR nantinya tidak perlu dilakukan dengan setoran, melainkan autodebet dari tabungan SiMuda yang dimiliki.
Adapun dokumen yang perlu disiapkan untuk mengajukan KPR BRI tanpa DP yaitu fotokopi KTP pemohon dan pasangan, karena syaratnya nasabah harus sudah menikah. Kemudian fotokopi surat nikah, fotokopi kartu keluarga, fotokopi keterangan gaji, pas foto 3×4 untuk pemohon dan pasangan, serta fotokopi NPWP pribadi SPT PPh 21.
Tips Agar Pengajuan KPR Diterima
1. Pastikan Nama Tidak Ada di Daftar Hitam
Supaya pengajuan KPR anda tidak ditolak oleh bank BRI, maka pastikan bahwa nama anda tidak ada di dalam daftar hitam. Pastikan anda sudah melunasi semua hutang yang dimiliki di masa lalu. Lakukan BI checking untuk memastikannya, dan ikuti pemutihan sesuai dengan prosedur apabila anda termasuk di dalam daftar hitam tersebut.
2. Ajukan DP yang Besar
Peluang permohonan KPR diterima akan lebih besar apabila anda mengajukan DP dengan nominal yang banyak. Untuk BRI sendiri menetapkan DP mulai dari 10% dari harga rumah. Namun anda bisa menyiapkan down payment di atas itu supaya pihak bank menilai kualitas kredit dan kemampuan mencicil anda. Tapi pastikan anda tetap punya uang tabungan setelah membayar DP.
3. Cari Opsi Hunian yang Lebih Sederhana
Apabila sebelumnya sudah mengajukan KPR BRI dan ditolak, jangan berputus asa. Coba lagi dengan mencari opsi hunian yang jauh lebih sederhana. Ini nantinya juga akan membantu anda mencicil dengan nilai yang lebih rendah, sehingga tidak terlalu memberatkan.
Adanya program KPR memang sangat membantu masyarakat, karena dengan budget yang terbatas sudah bisa memiliki rumah sendiri. BRI menjadi salah satu perbankan di Indonesia yang menyediakan layanan tersebut dengan suku bunga kompetitif, syarat tidak sulit, dan cara pengajuan yang mudah sehingga patut dipertimbangkan.