Inilah Resiko Kredit Rumah Tanpa DP yang Perlu Anda Ketahui

Jangka Waktu Pengkreditan yang Makin Lama
Foto: Wichayada69/Envato Elements

Mendapatkan rumah dari program kredit tanpa DP memang mudah. Namun, dibalik kemudahan itu terdapat beberapa resiko yang perlu Anda ketahui.

Memiliki hunian pribadi adalah impian semua orang. Apalagi jika keadaan diri sudah berkeluarga, mempunyai rumah bukan lagi sebuah keinginan belaka, melainkan kebutuhan wajib yang harus dipenuhi.

Selain itu, harganya yang setiap tahun terus mengalami peningkatan menjadikan seseorang dengan mimpi tersebut harus gigit jari melihatnya. Jika membeli  secara tunai tidak memungkinkan, biasanya seseorang akan berpindah menuju KPR atau kredit pemilikan rumah.

Namun, tidak jarang besar uang muka yang harus dibayar membuat sebagian orang mundur. Pilihan yang tersisa hanyalah kredit tanpa DP. Memang menggiurkan, tetapi benarkah kredit rumah jenis ini aman diambil?

1. Membengkaknya Biaya Cicilan yang Harus Dibayar

Memantau Proses Pembangunan Rumah
Foto: Annca From/Pixabay

Kebanyakan orang ingin cepat-cepat memiliki rumah. Berbagai cara dilakukan meski membeli rumah lewat kredit. Cicilan yang sudah diperhitungkan tiap tahun akan lebih kecil dibandingkan biaya yang harus dibayarkan jika membeli secara tunai.

Hal itu tentu akan sangat menggiurkan. Hanya dengan membayar uang muka 20% – 35% dari harga rumah utuh, Anda sudah bisa memiliki rumah sendiri.

Namun, bagi sebagian orang, uang muka yang seharga seperempat rumah utuh tersebut tetap terasa mahal dan belum mampu membayarnya. Dengan begitu, pilihan yang tersisa adalah mengambil kredit rumah tanpa uang muka atau DP.

Layanan kredit rumah tanpa uang muka memang memudahkan Anda dalam membeli rumah. Tidak adanya uang muka yang harus dibayar di awal, menjadikan beban uang sedikit berkurang. Sisanya, Anda hanya harus membayar biaya kepengurusan kredit rumah.

Kemudahan itu membuat banyak orang memiliki rumah dengan kredit tanpa uang muka. Namun, dibalik kemudahan itu, tentu terdapat banyak resiko yang harus diperhitungkan. Hal ini akan menjadi bumerang bagi Anda yang tidak memiliki rencana keuangan yang matang dan pemasukan yang stabil.

Baca Juga:  KPR BRI: Suku Bunga, Syarat dan Cara Pengajuan

Cicilan adalah biaya yang sudah ditentukan di awal ketika Anda memutuskan mengkredit rumah dan harus dibayar tiap tahun. DP atau uang muka sendiri biasanya mengambil sekitar seperempat dari harga rumah utuh, hingga hal itu akan berdampak meringankan cicilan yang harus dibayar kedepannya.

Selain itu, layanan KPR yang menawarkan kredit rumah tanpa uang muka juga bisa dijangkau masyarakat berpenghasilan kecil, sehingga mereka bisa mengajukan untuk memiliki rumah. Namun, hal itu justru beresiko lebih buruk. Cicilan yang besar tentu akan memberatkan mereka kedepannya.

2. Pengajuan Kredit ke KPR akan Lebih Lama dan Lambat

Membantu dalam Mengelola Keuangan
Foto: Scott Graham/Unsplash

Syarat pengajuan kredit ke KPR salah satunya adalah tidak memiliki tanggungan bank yang macet. Jika tidak ada, maka pengajuan ini tidak akan terkendala dan berjalan cepat. Tetapi jika sebaliknya, akan ada beberapa proses yang memakan waktu.

Setiap orang ingin memiliki rumah sendiri secepatnya. Biasanya sebagian orang yang mengajukan kredit rumah tanpa uang muka ke KPR akan dicek terlebih dahulu riwayat pinjamannya di bank.

Tahap ini akan berjalan lancar bila Anda tidak memiliki tanggungan. Namun, jika Anda memilikinya, pengajuan ini akan memakan waktu lebih lama dari yang biasanya.

Hal itu dikarenakan pihak KPR harus mengecek dengan teliti data yang Anda berikan. Beberapa pihak biasanya mengajukan pelunasan pinjaman terlebih dahulu sebelum melewati tahap lolos pengajuan KPR.

3. Resiko Tidak Diterimanya Pengajuan KPR

Resiko Tidak Diterimanya Pengajuan KPR
Foto: Unsplash+/Unsplash

Selain penjelasan sebelumnya tentang pengajuan KPR yang lambat, terdapat resiko ditolaknya pengajuan KPR Anda ke bank. Tidak diterimanya pengajuan KPR ke bank ini biasanya karena satu dua persyaratan yang tidak terpenuhi, atau memang Anda tidak memenuhi kualifikasi diterimanya KPR.

Setiap bank memiliki persyaratan pengajuan KPR yang bisa dibilang rumit dan banyak. Terdapat banyak dokumen dan surat-surat yang harus disediakan. Hal itu mengakibatkan sebagian orang  lebih memilih mengajukan KPR ke satu atau dua bank saja.

Padahal, dengan hanya mengajukan di sedikit bank, resiko tidak diterimanya akan semakin besar. Berbeda jika Anda mengajukan KPR ke beberapa bank sekaligus. Jika Anda tidak diterima di satu bank, Anda masih memiliki cadangan bank lain. Siapa tahu di bank lain Anda mendapat kesempatan diterima.

Bagi pihak bank sendiri, mereka harus pintar menyeleksi nasabah yang ingin mengajukan KPR. Tantangan tersebut menjadikan mereka bebas memilih siapa yang pengajuannya diterima, tentu setelah melalui proses dan waktu yang lama.

4. Jangka Waktu Pengkreditan yang Makin Lama

Jangka Waktu Pengkreditan yang Makin Lama
Foto: Wichayada69/Envato Elements

Lamanya waktu cicilan sudah ditentukan ketika awal Anda mengkredit rumah. Jangka waktu diperhitungkan sesuai besarnya biaya cicilan yang harus dibayar atau Anda juga dapat memilih sendiri berapa lama tempo angsuran.

Jika Anda memilih waktu pelunasan yang pendek, cicilan yang dibebankan tiap tahunnya akan semakin besar. Tetapi, jika Anda ingin memiliki cicilan yang sedikit di tiap angsurannya, maka opsi yang akan dipilih adalah perpanjangan waktu pelunasan utang.

Sesuai penjelasan sebelumnya, jika ingin mengambil kredit rumah tanpa uang muka, maka biaya yang dibayar makin besar karena tidak terjadi pemotongan harga di awal. Harga rumah utuh tersebut akan menjadi utang, yang mana akan dibagi selama beberapa tahun pembayaran.

Banyak hal yang harus Anda pertimbangkan ketika mengambil kredit jenis ini. Salah satunya adalah besaran penghasilan Anda. Dengan berlipatnya biaya yang harus dibayarkan tiap bulan dan panjangnya tempo pembayaran cicilan, kedepannya tentu akan menjadi beban berat bagi Anda dan keuangan Anda.

Salah satu yang harus diperhitungkan adalah pemasukan Anda setidaknya berjumlah tiga kali lipat dari biaya cicilan yang harus dibayar.

Hal itu dikarenakan, Anda pasti memiliki kebutuhan lain yang harus dipenuhi, seperti biaya makan, kebutuhan sekunder, dan lainnya. Dengan perhitungan tersebut, Anda juga mempunyai kesempatan untuk menabung biaya cicilan kedepannya.

5. Terdapat Banyak Kemungkinan yang Harus Dipertimbangkan

Terdapat Banyak Kemungkinan yang Harus Dipertimbangkan
Foto: Unsplash+/Unsplash

Pengajuan KPR adalah opsi yang tepat untuk sebagian  orang yang ingin segera memiliki rumah. Pengajuan ini akan berbuah manis apabila dilakukan pada waktu yang tepat, misalnya keuangan Anda sudah lancar dan cukup.

Tetapi, hal ini dapat menjadi bumerang apabila Anda tidak memiliki rencana keuangan yang matang kedepannya. Ajukanlah kredit rumah tanpa DP dengan mempertimbangkan segala aspek.

Anda bisa memulai dari kemungkinan terbaik Anda ketika dapat memiliki rumah dengan mudah, sampai ke kemungkinan terburuk jika suatu saat Anda tidak dapat membayar angsuran tepat waktu.

6. Bunga KPR yang Naik Setiap Tahun

Sebagai Tabungan dan Investasi
Foto:  Nattanan Kanchanaprat/Pixabay

Dalam dunia pengkreditan rumah, akan ditetapkan fixed rate atau bunga tetap. Bunga tetap tersebut biasanya hanya diberlakukan pada tahun pertama pengkreditan. Di tahun-tahun setelahnya, Anda akan dikenakan floating rate atau biasa disebut bunga mengambang yang akan berpotensi besar memberatkan cicilan Anda.

Baca Juga:  15 Bank Penyedia Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Dengan Bunga Rendah

Kenaikan ini biasanya sebesar 0.5 % dari cicilan yang harusnya dibayar. Namun, tidak semua orang akan mengalaminya. Ada sebagian orang yang tidak mengalami kenaikan biaya dan terus stabil, hanya terdapat beberapa kali kenaikan yang tidak terlalu memberatkan.

7. Beberapa Resiko dan Ketentuan Setelah Mengambil Kredit Tanpa Uang Muka

Beberapa Resiko dan Ketentuan Setelah Mengambil Kredit Tanpa Uang Muka
Foto: Tumisu/Pixabay

Ketika memutuskan mengambil kredit rumah tanpa uang muka, terdapat beberapa patokan atau ketentuan yang harus dipenuhi agar kredit tanpa uang muka ini berjalan lancar kedepannya.

Pertama, Anda harus mempunyai pekerjaan dan perencanaan keuangan yang matang. Dunia kerja tidak selamanya berjalan lancar, ada saja kendala yang akan terjadi pada Anda.

Dari semua kemungkinan, resiko terburuk dari ini adalah kehilangan pekerjaan sehingga tidak bisa menghasilkan uang untuk membayar cicilan kredit.

Jika Anda tidak bisa membayarnya, Anda akan dikenai bunga. Semakin Anda menunda membayar angsuran, maka semakin besar beban bunga yang akan tercipta. Kedepannya, tentu hal ini akan memberatkan Anda jika tidak memiliki rencana yang matang dengan segala kemungkinan terburuk yang terjadi.

Kedua, memiliki tabungan yang cukup. Kehilangan pekerjaan serta tidak mendapat pemasukan selama beberapa lama memang menjadi mimpi buruk para kreditur.

Bunga yang terus menunggak akan menjadi beban utang. Namun, hal ini akan sedikit ringan apabila Anda memiliki tabungan khusus untuk membayar cicilan.

Tabungan itu berisi dana untuk membayar angsuran selama beberapa waktu ke depan. Setidaknya, sembari memperbaiki keuangan, Anda akan terbantu oleh dana ini, sehingga tidak ada bunga yang akan memberatkan Anda di masa yang akan datang.

Ketiga, ketika Anda sudah setuju untuk mengambil kredit rumah tanpa uang muka, berarti Anda juga sudah menyetujui segala opsi dan resiko terburuk yang akan Anda lalui.

Yang perlu Anda lakukan hanyalah membayar cicilan tepat waktu dan terus mengatur keuangan secara matang agar cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda di masa yang akan datang.

Memiliki rumah pribadi adalah impian setiap orang. Apapun akan dilakukan, termasuk mengambil kredit rumah tanpa DP dengan segala resikonya.

Resiko ini tentu dapat ditangani dengan baik apabila Anda memiliki rencana dan keuangan yang matang dan baik. Terlepas dari itu resiko-resiko tersebut, semua pilihan ada di tangan Anda sebagai penentu keputusan.

Related Articles

Bagikan: