Deposito BNI merupakan fasilitas simpanan yang ditawarkan oleh Bank BNI dalam jangka waktu tertentu. Nasabah dimungkinkan untuk menyimpan uang dengan tingkat suku bunga yang kompetitif dan menarik.
Selain itu, ada jaminan keamanan dari pihak manajemen bank untuk setiap tabungan deposito yang dibuka oleh nasabah. Ini artinya, deposito bisa jadi solusi investasi untuk masa depan.
Baca Juga
Cara membuka rekening deposito pun cukup mudah, Anda hanya perlu mengajukan formulir pendaftaran dengan membawa sejumlah berkas sesuai persyaratan.
Beberapa berkas yang wajib dipenuhi antara lain kartu identitas asli seperti SIM, Paspor, atau KTP. Setelah itu, Anda harus menyetorkan sejumlah dana awal sesuai ketentuan BNI mengikuti besaran deposito yang diajukan.
Jenis dan Suku Bunga Deposito BNI

Hal yang menarik dari tabungan deposito tentunya adalah tingkat suku bunga, tidak terkecuali dengan deposito Bank BNI. Biasanya, hasil yang akan didapatkan dari suku bunga ini akan bertambah besar jika nominal setoran semakin besar pula, serta jangka waktunya semakin lama.
Untuk itu, cukup penting mengetahui bagaimana ketentuan suku bunga di Bank BNI sebelum Anda membuka rekening deposito.
1. Suku Bunga Deposito Mata Uang Rupiah
Bank BNI menawarkan deposito dalam dua jenis mata uang, yaitu rupiah dan valuta asing. Masing-masing memiliki ketentuan tingkat suku bunga dan keuntungan tersendiri.
Adapun deposito pada mata uang rupiah, terbagi lagi menjadi beberapa klasifikasi berdasarkan jangka waktu simpanan per bulan serta nominal total setoran. Ada lima pilihan jangka waktu deposito yang ditawarkan Bank BNI, yaitu per 24 bulan, 12 bulan, 6 bulan, 3 bulan, dan 1 bulan.
Selanjutnya, tingkat suku bunga ditinjau berdasarkan nominal rupiah dengan rincian antara lain kurang dari Rp 100 juta, di atas Rp 100 juta sampai Rp 1 miliar, dan rentangan di atas Rp 1 miliar sampai Rp 5 miliar, di atas nominal Rp 5 miliar sampai Rp 50 miliar.
Berikutnya, kisaran lebih dari Rp 50 miliar hingga Rp 100 miliar, serta total setoran lebih dari Rp 100 miliar. Sejalan dengan penetapan nominal tersebut, Bank BNI menawarkan tingkat suku bunga untuk semuanya sebesar 2,85 persen.
Hasil akhir yang bisa didapatkan di akhir periode jatuh tempo tentu akan semakin tinggi mengikuti jumlah modal awal Anda. Sebagai contoh, akan ada perbedaan hasil akhir jumlah simpanan ketika Anda menyetorkan modal senilai Rp 100 juta dibanding Rp 5 miliar.
Umumnya, bunga deposito dihitung berdasarkan total dana deposito dikali bunga per tahun dibagi jangka waktu tenor. Kemudian, perlu diketahui pula bahwa tabungan deposito di bank mana saja akan dikenakan pajak senilai 20% jika lebih dari Rp 7,5 juta.
Jika diasumsikan jangka waktu simpanan selama 6 bulan, untuk modal awal sebesar Rp 100 juta, maka akan menghasilkan dana akhir sekitar Rp 101 juta setelah tenor berakhir. Sementara itu, jika modal awal sebesar Rp 5 miliar, maka akan mendapatkan dana akhir sekitar Rp 5,57 miliar.
Total tabungan tersebut akan berbeda jika nominal dan tenornya juga berbeda. Maka dari itu, jika Anda ingin memperoleh keuntungan maksimal caranya adalah dengan memperpanjang tenor dan memperbesar nominal setoran deposito.
Namun demikian, pastikan Anda memasukkan dana di luar anggaran kebutuhan harian jika ingin membuka rekening deposito. Pasalnya, nasabah akan dikenakan denda sesuai ketentuan Bank BNI jika mencairkan dana sebelum jatuh tempo.
2. Suku Bunga Deposito untuk Valuta Asing
Suku bunga deposito BNI untuk valuta asing jauh lebih rendah dibandingkan mata uang rupiah, hanya sebesar 0.2 persen per jatuh tempo 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan, serta 0,3 persen per jatuh tempo 12 bulan dan 24 bulan.
Adapun total tiering diklasifikasikan menjadi dua, yakni kurang dari USD100 ribu dan lebih dari USD100 ribu. Tentu, nominal di atas jika dikonversikan ke dalam rupiah tidak menutup kemungkinan hasilnya justru jadi lebih besar dibandingkan deposito menggunakan mata uang rupiah.
Karena itu, alangkah baiknya Anda mempertimbangkan secara cermat hendak membuka rekening deposito dalam bentuk apa, masing-masing punya keunggulan dan kelemahan tersendiri.
Setoran Minimal Deposito BNI Berdasarkan Jenis Mata Uang

Bank BNI menetapkan setoran minimal untuk mata pembukaan rekening deposito, di mana nominalnya dipatok berdasarkan jenis mata uang.
Tidak hanya IDR, Anda ternyata juga dapat berinvestasi dalam valuta asing berupa JPY, USD, HKD, SGD, EUR, AUD, serta GBP. Masing-masing dari mata uang ini memiliki ketentuan berbeda dengan rincian sebagai berikut.
1. Rupiah Indonesia (IDR)
Jika ingin membuka rekening deposito BNI dalam mata uang rupiah, maka Anda harus melakukan penyetoran awal senilai Rp 10 juta. Bisa dibilang, nominal ini cukup mudah dijangkau oleh berbagai kalangan.
Bahkan, oleh pekerja tanpa upah tetap sekalipun asalkan memiliki modal sesuai ketentuan pada saat waktu pembukaan rekening.
2. Yen Jepang (JPY)
Nasabah dimungkinkan menabung dalam bentuk mata uang Jepang, di mana rate konversinya saat ini 1 JPY sama dengan 131,63 rupiah. Bank BNI menetapkan minimal setoran senilai JPY 150.000 atau setara IDR 197.449.71,06.
3. Dollar Amerika (USD)
Anda juga bisa menabung dalam bentuk mata uang Amerika Serikat, di mana rate konversinya saat ini 1 USD sama dengan 14.492,15 rupiah. Ketentuan setoran minimal deposito BNI yaitu USD 1.000 atau setara IDR 144.921.50,00.
4. Dolar Hongkong (HKD)
Anda juga bisa menabung dalam bentuk mata uang Hong Kong, di mana rate konversinya saat ini 1 HKD sama dengan 1.865,69 rupiah. Ketentuan setoran minimal deposito BNI yaitu HKD 8.000 atau setara IDR 149.255.49,91.
5. Dolar Singapura (SGD)
Anda juga bisa menabung dalam bentuk mata uang Singapura, di mana rate konversinya saat ini 1 SGD sama dengan 10.677,98 rupiah. Ketentuan setoran minimal deposito BNI yaitu SGD 2.000 atau setara IDR 213.559.53,38.
6. Euro Uni Eropa (EUR)
Anda juga bisa menabung dalam bentuk mata uang Euro, di mana rate konversinya saat ini 1 EUR sama dengan 17.108,55 rupiah. Ketentuan setoran minimal deposito BNI yaitu EUR1.000 atau setara IDR 171.085.48,26.
7. Dolar Australia (AUD)
Anda juga bisa menabung dalam bentuk mata uang Australia, di mana rate konversinya saat ini 1 AUD sama dengan 10.722,02 rupiah. Ketentuan setoran minimal deposito BNI yaitu AUD 2.000 atau setara IDR 214.440.34,34.
8. Poundsterling Inggris (GBP)
Anda juga bisa menabung dalam bentuk mata uang Britania, di mana rate konversinya saat ini 1 GBP sama dengan 19.962,20 rupiah. Ketentuan setoran minimal deposito BNI yaitu GBP1.500 atau setara IDR299.432.96,28.
Perlu diketahui rate konversi per mata uang asing ke dalam mata uang rupiah tersebut di atas dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti nilai tukar berskala global. Jika Anda ingin mengoptimalkan deposito valuta asing, maka sebaiknya lakukan pencairan dana saat nilai tukar rupiah terhadap dollar sedang menguat.
Meski tentu saja, hal itu sedikit sulit diwujudkan mengingat deposito BNI sendiri harus dicarikan pada saat jatuh tempo sesuai kesepakatan di awal.
Namun demikian, akan lebih bagus jika Anda mampu memprediksi pergerakan nilai tukar mata uang berskala global. Dengan begitu, Anda bisa memperkirakan berapa lama kiranya tenor yang harus dipilih.
Keuntungan Memiliki Deposito di BNI

Kebanyakan orang menilai bahwa melakukan investasi deposito menawarkan keuntungan yang cukup besar. Hal ini memang benar adanya, terutama jika Anda membuka rekening deposito di Bank BNI.
Tidak hanya aman dan memiliki suku bunga tinggi, deposito di Bank BNI juga menyediakan aneka pilihan valuta asing. Agar semakin yakin, sejumlah poin berikut dapat menjadi pertimbangan Anda.
1. Keamanannya Terjamin oleh Lembaga Berwenang
Inilah keuntungan pertama dari deposito BNI, yaitu pengelolaannya berada di bawah pengawasan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dengan begitu, tidak perlu resah apabila terjadi hal-hal di luar dugaan, contohnya bank yang bersangkutan mengalami gulung tikar.
Sesungguhnya dana setiap nasabah deposito akan tetap terjaga keamanannya meski terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Semua itu sudah berada di bawah kendali LPS dengan batas nominal tertentu sesuai aturan dari pihak-pihak terkait.
2. Faktor Risiko Relatif Lebih Rendah
Jika dibandingkan dengan jenis instrumen investasi lain, deposito menghadirkan faktor risiko yang relatif lebih rendah. Hal ini karena tidak adanya permainan spekulasi atau penyusutan pendapatan akibat perubahan kondisi pasar secara signifikan.
Deposito memang pada dasarnya tidak dipengaruhi oleh arus pergerakan pasar. Pasalnya, sistem tata kelolanya telah ditentukan oleh Bank BNI sedari awal dan biasanya juga tidak ada perubahan mendadak. Artinya, Anda bisa merasa tenteram ketika menyimpan modal di deposito BNI.
Namun demikian, bukan berarti tidak ada risiko sama sekali karena yang namanya investasi pasti membawa serta risiko pada prosesnya.
Untuk deposito BNI sendiri, risiko paling utama umumnya berkenaan dengan masalah inflasi. Karena deposito berbentuk simpanan berbentuk mata uang, maka sangat mungkin untuk mengalami inflasi pada periode tertentu.
Hanya saja, hal itu tidak terlalu berpengaruh secara signifikan sebab jangka waktu deposito BNI juga terbilang singkat. Anda hanya bisa memulai pembukaan rekening dengan tenor mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan.
3. Adanya Potensi Penghasilan Bertambah Sesuai Nominal dan Tenor
Sejak awal membuka rekening, Anda akan diberikan pilihan berapa nominal simpanan dan lama rentang waktu penyimpanan atau tenornya. Kesepakatan ini dibuat berdasarkan kesanggupan Anda sebagai nasabah.
Anda tidak dapat sembarangan mencairkan dana deposito di luar tenor kesepakatan atau akan dikenakan denda. Lagi pula, penghasilan nasabah bersumber dari lamanya tenor tersebut di mana akhirnya bisa segera dimiliki jika telah habis jatuh temponya. Tentu, sistem semacam ini berbeda dengan tabungan biasa di mana Anda tidak memperoleh keuntungan tertentu.
4. Tersedia Beberapa Pilihan Mata Uang
Bank BNI tidak hanya menyediakan fasilitas deposito dalam bentuk rupiah, melainkan juga valuta asing dengan delapan mata uang negara lain sebagai alternatifnya.
AUD, EUR, SGD, HKD, GBP, JPY, hingga, USD. Semuanya dapat dipilih sesuka hati sesuai kondisi finansial Anda karena masing-masing memiliki setoran minimal berbeda. Banyaknya pilihan yang tersedia memberi kemungkinan bagi Anda untuk memilih mata uang paling lucrative.
Jika enggan mendepositokan dana dalam bentuk rupiah karena akan mudah terdampak jika terjadi inflasi, Anda bisa menggunakan USD. Namun tentu saja, hal tersebut bisa atau tidaknya dipenuhi tergantung pada kondisi finansial nasabah.
Banyaknya alternatif pilihan ini juga tercermin lewat jangka waktu atau jatuh tempo deposito. Bank BNI menawarkan tenor per 24 bulan, 12 bulan, 6 bulan, 3 bulan, dan bahkan 1 bulan saja.
Semakin besar tujuan investasi Anda, maka sebaiknya pilihlah tenor terlama. Jika hanya untuk sekadar memenuhi kebutuhan hiburan seperti traveling, ambil tenor 1 bulan atau 3 bulan.
5. Menghadirkan Suku Bunga yang Bersaing
Sumber pendapatan dari deposito sesungguhnya adalah tingkat suku bunga, di samping panjang tenor. Bank BNI menawarkan suku bunga yang bersaing kepada nasabah, di mana per tenor Anda bisa memperoleh hingga 2,85 persen jika menyimpan dana dalam bentuk mata uang rupiah.
Sementara jika mendepositokan valuta asing, Anda bisa memperoleh 0,2 persen atau 0,3 persen. Kondisi seperti ini dapat pula Anda maksimalkan dengan menyepakati jatuh tempo atau tenor terlama, yaitu 24 bulan. Terlebih, jika dana tersebut digunakan untuk membiayai pendidikan salah satu anggota keluarga.
Namun meski begitu, pastikan Anda mengetahui terlebih dahulu tujuan investasi deposito sebelum mulai membuka rekening agar bisa menentukan tenor lebih tepat. Perlu diketahui, ketentuan suku bunga sebesar 2,85 persen saat ini bisa mengalami perubahan sewaktu-waktu.
Namun yang pasti, Bank BNI tidak akan melakukan perubahan jika nota kesepahaman telah ditandatangani. Dengan kata lain, bunga yang Anda dapatkan bersifat flat, tetap dari awal hingga masa jatuh tempo berakhir.
6. Syaratnya Mudah Dipenuhi, dan Mekanisme Penarikan Dana Cukup Instan
Nasabah dapat memiliki tabungan deposito di Bank BNI hanya dengan mengajukan formulir pembukaan rekening, melampirkan kartu identitas diri yang masih berlaku, serta memberikan setoran minimal sesuai ketentuan.
Tentu, hal ini memudahkan siapa saja untuk memiliki investasi deposito tanpa memandang profesi tertentu. Selama punya modal sesuai ketentuan batas nominal minimal, siapa pun dapat menyetorkan uangnya ke Bank BNI untuk kemudian didepositokan.
Selanjutnya, jika jatuh tempo telah berakhir, bunga yang Anda peroleh sebagai keuntungan tambahan akan ditransfer ke rekening Giro atau rekening Tabungan. Bahkan, Anda dimungkinkan menambah jumlah pokok simpanan lagi.
Cara Mudah Mencairkan Saldo Deposito BNI

Cara mencairkan deposito sebenarnya mudah saja, berikut ini panduan singkatnya.
1. Lakukan Setelah Jatuh Tempo Tiba
Sebagaimana bank pada umumnya memberikan aturan dana tidak boleh ditarik di luar tenor kesepakatan, maka Anda pun tidak diperkenankan untuk terlambat melakukan pencairan dana. Jika jatuh temponya adalah tanggal 12 Agustus 2021, maka nasabah harus menarik dana di tanggal tersebut, tidak kurang dan tidak lebih.
Untungnya, Bank BNI memberikan layanan perpanjangan jatuh tempo secara otomatis dan tidak otomatis. Artinya, Anda dimungkinkan untuk mendapatkan toleransi keterlambatan jika memilih mekanisme perpanjangan jatuh tempo tidak otomatis.
Maka dari itu, pikirkan secara cermat dengan pertimbangan yang matang sebelum Anda menyetujui kontrak nota kesepahaman deposito BNI.
2. Mekanisme Lebih Lanjut
Anda bisa mendatangi kantor cabang terdekat setelah memasuki masa jatuh tempo. Serahkan sertifikat deposito atau bilyet yang Anda peroleh di awal pembukaan rekening kepada petugas. Tunggu prosesnya selama beberapa waktu hingga petugas tersebut memberikan dua slip untuk ditandatangani.
Slip yang Anda tandatangani berisi dana pokok deposito dan suku bunganya. Setelah melewati rangkaian proses ini, Anda akan menerima transferan dana ke rekening pribadi dari pihak Bank BNI.
Deposito BNI bisa jadi solusi bagi Anda yang masih ragu berinvestasi pada instrumen lain. Rendahnya faktor risiko yang dibebankan kepada nasabah, adalah salah satu poin pertimbangannya.
Orang awam sekalipun bisa menyiapkan dana darurat dengan mekanisme demikian karena Anda hanya perlu menyerahkan pokok modal dan Bank BNI yang akan mengelolanya.