Mengenal Litecoin (LTC) – Cara Kerja & Kelebihannya

Mengenal Litecoin (LTC) - Cara Kerja & Kelebihannya

Salah satu koin kripto yang layak dijadikan aset dan investasi adalah Litecoin atau LTC. Ini merupakan modifikasi atau pembaruan dari Bitcoin. Namun bukan dalam satu manajemen, karena keduanya berjalan sendiri dan memiliki kelebihan dan kekurangan. Cara kerjanya mirip, begitu juga dengan fungsi utamanya sebagai alat transaksi pembayaran.

Investasi dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk mengembangkan aset. Tujuannya tidak lain adalah untuk mendapatkan keuntungan. Berbeda dengan cara konvensional dengan bekerja, pendapatan dengan cara investasi tergolong pasif. Artinya, anda tidak perlu melakukan apapun untuk mendapatkan pemasukan.

Selain dijadikan sebagai objek investasi, Litecoin juga digunakan untuk trading. Tujuannya sama, yakni mendapatkan keuntungan sesuai besaran yang diinginkan. Trading adalah istilah lain dari jual beli, jadi ada proses transaksi di sini. Sebelum anda memutuskan terjun menggeluti jenis investasi digital ini, disarankan untuk mengenalnya lebih jauh.

Mengenal Litecoin (LTC)

Mengenal Litecoin (LTC)
Image Credit: Id.investing.com

Litecoin (LTC) adalah sejenis mata uang kripto yang saat ini banyak digunakan sebagai aset investasi. Seperti yang disinggung sebelumnya, koin ini merupakan modifikasi dadi Bitcoin yang mungkin sudah anda kenal lebih dulu. Untuk mendapatkan kedua jenis koin tersebut sama, yakni dengan mekanisme penambangan atau mining.

LTC juga disebut sebagai mata uang digital peer-to-peer yang dapat digunakan untuk transaksi. Hingga saat ini sudah banyak yang mendukung pembayaran metode ini. Dianggap sebagai solusi digital karena prosesnya sangat cepat. Selain itu, mata uang digital ini bersifat terbuka dan tanpa otoritas lembaga pemerintahan.

Meski saat ini ada banyak jenis rekening dan dompet digital, namun ada yang berbeda dengan Litecoin. Anda tidak perlu melalui pihak ketiga seperti Bank untuk melakukan transaksi. Namun tetap ada kekurangan dibandingkan pembayaran konvensional, yakni tidak memiliki bentuk fisik sehingga tidak bisa digunakan untuk transaksi offline.

Litecoin atau LTC diciptakan oleh Charlie Lee yang merupakan lulusan MIT (Massachusetts Institute of Technology). Beliau juga sempat bekerja di Google dengan posisi yang baik. Awal pertama kali dirilis tahun 2011 dan sejak saat itu berkembang hingga sekarang. Tentunya ada banyak kelebihan yang dimiliki sehingga mampu bersaing dengan uang kripto lainnya.

Sebagai modifikasi dari Bitcoin, Litecoin sering dianggap sebagai perak, sedangkan Bitcoin adalah emas. Tidak salah jika ada yang menganggap demikian, karena sejatinya kedua uang kripto ini masih menggunakan basis yang sama. Sederhananya, Litcoin menggunakan basis Bitcoi, namun tetap dalam jaringan yang berbeda.

Baca Juga:  Apa itu Cryptocurrency? Jenis, Contoh & Manfaatnya

Tidak dapat di pungkiri bahwa Bitcoin memang masih unggul, namun bukan berarti dalam segala hal. Kalau peringkat mata uang crypto yang ada saat ini memang BTC yang menduduki posisi pertama. Tetapi dalam hal kecepatan transaksi, LTC jauh lebih unggul karena hanya membutuhkan waktu 2,5 menit.

Misi Litecoin

Misi Litecoin
Image Credit: Qoala.app

Sebagaimana mata uang digital lainnya, Litecoin juga memiliki misi untuk menggantikan mata uang konvensional. Selain itu, adanya koin kripto ini diharapkan mampu mempercepat proses transaksi dalam bentuk apapun. Dengan biaya hampir nol, misi ini sepertinya lebih mudah terwujud.

Buktinya saat ini semakin berkembang dan memiliki aset sekitar 1 miliar dollar hanya dalam waktu 2 tahun, tepatnya tahun 2013 sejak pertama kali diluncurkan. Bahkan perkembangannya sempat mencapai 100% hanya dalam 24 jam pada November 2013 lalu. Namun demikian, bukan berarti Litcoin bebas dari isu dan masalah.

Salah satu contohnya adalah sempat ada bugs yang memblokir kemajuannya. Namun demikian, pengembang tidak membiarkannya terjadi terus menerus. Sempat kehilangan kepercayaan dari investor, pada akhirnya mereka bisa mengatasinya dengan merilis Litecoin versi 0.8.5.1.

Cara Kerja Litecoin

Cara Kerja Litecoin
Image Credit: Glints.com

Cara kerja Litecoin tidak jauh berbeda dengan uang kripto pada umumnya, yakni dengan cara mining atau menambang. Maksudnya, anda bisa memiliki LTC setelah melalui proses penambangan. Adapun mining yang dimaksud yakni menyelesaikan persoalan matematika kompleks yang nantinya diberi reward sejumlah koin.

Untuk memecahkan persoalan matematika tersebut tentunya menggunakan perangkat komputer yang telah terinstal software khusus. Anda bisa bekerja sendiri untuk mekanisme penambangan ini, bisa juga bekerja sama dengan pihak lain. Dari keduanya, yang paling disarankan adalah bergabung dengan pihak lain secara berkelompok.

Sederhananya, cara kerja Litecoin sama saja dengan mata uang konvensional. Dimana anda harus memiliki rekening untuk menyimpang koin kripto yang didapatkan. Selain itu, tentu saja bisa digunakan untuk transaksi pembayaran dan transfer ke rekening lainnya. Perbedaannya dalam hal ini harus dilakukan online, tidak bisa secara offline.

Ingat, LTC dan koin crypto lainnya tidak diterbitkan oleh lembaga khusus pemerintahan. Ini artinya, ada batasan jumlah yang telah ditetapkan sebelumnya. Berbeda dengan mata uang konvensional yang selalu menerbitkan mata uang baru dengan seri yang berbeda. Litecoin hanya dibatasi 84 juta LTC dalam peredarannya, tidak bisa lebih.

Dengan demikian, siapa saja boleh mengembangkan asetnya sesuai keinginan tanpa ada batasan. Namun tentu saja tergantung dari modal yang dimiliki, karena tidak mungkin anda bisa membeli semuanya. Pada umumnya, perusahaan besar yang memiliki aset yang mencapai lebih 10% dari total jumlah LTC yang beredar.

Dalam waktu 2,5 menit, jaringan Litecoin menciptakan suatu blok yang merupakan awal kemunculan nya. Dari blok inilah proses penambangan dimulai, anda bisa melihatnya bersama penambang lain untuk mendapatkannya. Anda harus melalui proses penambangan dengan komputer untuk memecahkan persoalan matematika yang diberikan.

Sebelumnya, anda harus melakukan verifikasi terlebih dahulu, kemudian list jaringan baru akan muncul setelah 2,5 menit berikutnya. Berbeda dengan Bitcoin yang menggunakan protokol SHA 256, Litecoin menggunakan konsensus Scrypt yang dianggap lebih aman, lebih adil dan transparan.

Kelebihan Litecoin (LTC)

Kelebihan Litecoin (LTC)
Image Credit: Finansialku.com

Litecoin hanya salah satu diantara banyaknya koin crypto yang ada saat ini. Meski dari segi urutan jauh dari jenis lainnya, namun ada kelebihan yang perlu anda ketahui. Bahkan sebagian kelebihan tidak dimiliki oleh Bitcoin. Adapun kelebihan LTC telah kami rangkum dari berbagai sumber berikut!

1. Lebih Mudah Ditambang

Permasalahan yang sering dihadapi penambang atau miner adalah sulitnya untuk mendapatkan koin kripto. Kesulitan ini pada umumnya dari persoalan matematika kompleks yang harus dihadapi. Tidak cukup perangkat komputer biasa, anda pun harus menambahkan berbagai software pendukung untuk memecahkannya.

Kelebihan Litecoin yang pertama adalah lebih mudah ditambang daripada jenis lainnya. Ini dikarenakan penggunaan protokol jaringan atau algoritme Scrypt. Sistem ini digunakan karena terbukti lebih efisien dan tidak memakan banyak waktu. Namun demikian, mekanisme yang digunakan tetap sama, yaitu Proof of Work.

2. Harga Lebih Murah

Memang bukan yang paling murah, namun harga Litecoin lebih murah dibandingkan beberapa jenis lainnya. Contohnya adalah Bitcoin yang saat ini mencapai hampir 260 juta rupiah untuk satu koin nya. Sedikit di bawahnya yaitu Ethereum yang harganya mencapai lebih 18 juta rupiah per koin hingga saat ini.

Dilihat dari perbandingan kedua aset kripto diatas, harga LTC jauh lebih murah. Saat ini hanya sekitar 1,2 juta untuk masing-masing koin yang anda miliki. Dengan demikian, anda bisa menyediakan modal untuk memiliki aset digital ini sebanyak-banyaknya.

3. Transaksi Cepat

Litecoin memiliki proses transaksi yang lebih cepat diantara koin digital lainnya. Memang bukan yang paling cepat, namun setidaknya waktu 2,5 menit sudah cukup lumayan dibandingkan dengan lainnya. Dalam kurun waktu tersebut akan muncul block transaksi baru yang dapat dijadikan proses untuk menambang.

Setiap block atau jaringan berisi ratusan transaksi, baik transfer, menjual, atau membeli Litecoin. Bukan hanya kecepatan saja, proses transaksi dapat dilakukan di seluruh belahan dunia. Waktu yang dibutuhkan sama, yaitu tidak lebih dari 2,5 menit sesuai waktu standar.

Baca Juga:  Mengenal Dogecoin - Cara Kerja & Kelebihannya

4. Sebagai Tempat Pengujian Fitur Baru

Seperti yang dibahas sebelumnya, Litecoin (LTC) merupakan modifikasi dari Bitcoin. Ada beberapa fitur yang diwarisi dari koin kripto terbesar tersebut. Selain itu, ada juga beberapa fitur yang diuji terlebih dahulu pada jaringan koin ini. Misalnya adalah lightning network yang merupakan salah satu faktor penyebab cepatnya proses transaksi.

Dengan demikian, anda bisa mencoba fitur terbaru dari Bitcoin sebelum resmi diluncurkan. Selain itu, koin ini memiliki delay transaksi yang lebih rendah daripada lainnya. Apalagi untuk biaya transaksi yang sangat rendah, anda pun tidak perlu cemas jika sering melakukan transaksi, baik membeli atau menjual.

5. Jumlah Koin Lebih Banyak

Koin kripto adalah aset digital yang telah ditentukan jumlahnya ketika diluncurkan. Siapa saja tidak bisa mengubah jumlah ini, baik menambah atau menguranginya. Litecoin memiliki jumlah koin yang lebih besar daripada Bitcoin. Jika BTC hanya mempunyai 21 juta koin, LTC jauh berkali lipat dengan jumlah 84 juta koin.

Cara Mendapatkan Litecoin dengan Cepat

Cara Mendapatkan Litecoin dengan Cepat
Image Credit: Newsbtc.com

Setelah mengenal Litecoin, cara kerja, dan kelebihannya, lalu bagaimana cara mendapatkannya? Secara umum tidak jauh berbeda dengan jenis koin kripto lainnya. Anda bisa mendapatkannya dengan cara menambang, menukarnya dengan koin lain, atau membelinya melalui market Cryptocurrency.

✦ Menambang atau Mining

Cara mendapatkan Litecoin dengan cepat yang pertama adalah menambang atau mining. Cara ini paling umum digunakan meskipun sebenarnya lumayan susah. Bukan cara yang tercepat, namun modal yang dibutuhkan tidak begitu besar. Proses penambangan membutuhkan perangkat PC dan software pendukung.

Apabila anda tidak memiliki software yang dimaksud, silahkan menyewa. Ada tiga jenis penambang yang ditemui, yaitu Solo Mining, Mining Pool, dan Cloud Mining. Solo Mining melakukan penambangan sendiri dengan biaya sendiri pula. Sedangkan Mining Pool bekerja sama dengan pihak lain, dan Cloud Mining menyewa perangkat untuk mining.

✦ Melalui Faucet

Selanjutnya adalah melalui faucet yang disediakan beberapa website. Cara ini memang tidak membutuhkan biaya besar seperti yang pertama, karena tidak harus menyediakan perangkat komputer khusus. Namun demikian, sebagian menganggapnya kurang efektif karena memakan waktu cukup lama.

✦ Membeli di Market Cryptocurrency

Dapat dipastikan bahwa cara mendapatkan Litecoin yang paling cepat adalah dengan membelinya. Cara ini membutuhkan banyak modal sesuai dengan jumlah koin yang anda inginkan. Ada banyak market yang dapat anda tuju, namun pastikan telah terdaftar resmi di lembaga pemerintahan BAPPEBTI.

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai salah satu aset kripto yang dianggap lebih baik dari beberapa koin digital lainnya. Meski cocok dijadikan pilihan utama, namun alangkah baiknya jika anda tidak menempatkan semua aset pada Litecoin saja. Sebagai antisipasi kerugian, ada baiknya menanam aset di koin digital lainnya.

Related Articles

Bagikan:

Tags