Mengenal Unilateral dalam Kontrak Asuransi

Dasar Kontrak Asuransi Jiwa Unilateral
Foto: Tirachard/Elements Envato

Mengenal unilateral dalam kontrak asuransi, kewajiban tunggal dari salah satu pihak tanpa keharusan bagi pihak lain untuk melakukan sesuatu.

Istilah unilateral mungkin masih asing bagi sebagian orang, padahal ini sangat penting. Termasuk salah satu jenis perjanjian kontrak yang harus dibaca dan dipahami sepenuhnya.

Pasalnya, isi di dalamnya sangat menentukan apakah nantinya anda sebagai pemegang polis mendapatkan dana pertanggungjawaban sesuai kesepakatan atau tidak.

Jika membahas mengenai asuransi, sebenarnya tidak hanya mengenal apa saja jenisnya, biaya premi, dan besar uang pertanggungan. Tidak kalah pentingnya, anda harus mengetahui peraturan dan kebijakan yang dibuat perusahaan.

Selain itu, perjanjian kontrak juga sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman yang nantinya berujung kerugian. Misalnya saja anda membeli asuransi jiwa dengan premi yang wajib dibayarkan setiap bulan.

Memang sekilas anda mendapatkan dana pertanggungan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk kematian. Namun sebenarnya tidak semudah itu, karena bisa jadi penyebab kematian bukan merupakan salah satu bentuk perlindungan yang didapatkan.

Mengenal Unilateral dalam Kontrak Asuransi

Mengenal Unilateral dalam Kontrak Asuransi
Foto: 89Stocker/Elements Envato

Kontrak unilateral merujuk pada kontrak di mana hanya satu pihak yang memberikan janji atau kewajiban kepada pihak lain. Dalam konteks asuransi, pihak yang memberikan janji ini tidak lain adalah perusahaan.

Sedangkan pihak pemegang polis atau nasabah tidak dapat mengubah isi perjanjian atau ketentuan tersebut dengan alasan apapun.

Dengan kata lain, perusahaan asuransi memiliki kewajiban untuk membayar klaim sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati dalam polis.

Namun demikian, tidak ada kewajiban bagi tertanggung untuk melakukan pembayaran kecuali premi yang telah disepakati. Ini menjadikan kontrak asuransi tersebut sebagai kontrak yang bersifat unilateral.

Isi perjanjian unilateral bisa bermacam-macam, masing-masing perusahaan berbeda dalam menentukan kesepakatan ini. Tetapi pada umumnya yang dibahas tidak jauh dari besaran premi yang harus dibayar setiap bulan.

Selain itu juga termasuk bentuk pertanggungan yang diberikan pihak perusahaan kepada nasabah atau pemegang polis. Supaya lebih mudah memahami kontrak asuransi unilateral, kita ambil contoh asuransi jiwa.

Baca Juga:  Cara Mendapatkan dan Investasi Litecoin dengan Cepat

Untuk mendapatkan perlindungan dari jenis asuransi tersebut, nasabah harus membayar biaya premi sesuai ketentuan yang berlaku. Besar biaya premi ini dibuat oleh pihak perusahaan, dan pemegang polis tidak bisa mengubahnya sedikitpun atau menawar.

Jika nasabah tidak membayar dalam kurun waktu tertentu, perusahan tidak dapat memberikan sanksi atau hukuman. Namun sebagai gantinya, pemegang polis juga tidak bisa mendapatkan jenis perlindungan yang seharusnya.

Sederhananya, perusahaan tidak memiliki kewajiban untuk memberikan perlindungan jika nasabah tidak membayar premi.

Jenis Kontrak Pada Asuransi

Jenis Kontrak Pada Asuransi
Foto: Chartchaik1/Elements Envato

Sebelum menentukan pilihan atau memutuskan membeli asuransi, sebaiknya perluas wawasan terlebih dahulu.

Bukan hanya jenisnya saja yang penting, namun perjanjian kontrak juga harus dipahami. Kontrak unilateral bukanlah satu-satunya, masih banyak lainnya yang perlu anda ketahui.

1. Kontrak informal

Dari namanya dapat disimpulkan bahwa jenis perjanjian atau kontrak ini sifatnya tidak formal. Jadi bisa dikatakan tidak resmi, yang artinya tidak ada dokumen sebagai penguat.

Kontrak ini mengacu pada situasi di mana ada perjanjian atau pengaturan antara pihak-pihak yang terlibat dalam asuransi, namun tidak dalam bentuk tertulis.

Dalam beberapa kasus, kontrak informal dalam asuransi bisa timbul karena adanya kesepakatan lisan atau persekutuan informal antara tertanggung dan perusahaan asuransi.

Hal ini bisa saja terjadi dalam situasi di mana pihak-pihak tersebut memiliki hubungan yang sangat akrab atau memiliki sejarah transaksi yang panjang.

2. Aleatory

Selain kontrak unilateral dan informal yang dijelaskan sebelumnya, ada juga kontrak Aleatory. Sedikit sulit memahami jenis perjanjian ini, maka sebaiknya dipahami dan ditanyakan lebih detail pada perusahaan.

Intinya adalah, jenis kontrak ini mengacu pada imbalan atau manfaat yang diberikan oleh masing-masing pihak tidak sebanding persis. Biasanya merujuk pada besar premi yang dibayarkan dan uang pertanggungan yang didapatkan.

Bisa jadi di satu sisi, nasabah mendapatkan dana pertanggungan lebih besar dari premi yang dibayarkan. Namun di sisi lain, bisa juga uang pertanggungan tersebut jauh lebih kecil, dimana nantinya perusahaan yang mendapatkan keuntungan lebih besar.

3. Adhesion

Kontrak adhesion jauh lebih mudah dipahami dari semua jenis kontrak asuransi diatas, termasuk unilateral. Isi perjanjiannya sangat simpel, nasabah bisa menerimanya dengan menandatangani isi kesepakatan apabila setuju.

Jika tidak maka sebaliknya, nasabah boleh menolaknya secara keseluruhan dan tidak terjadi ikatan apapun dengan perusahaan. Siapa yang membuat kontrak ini? Tentu saja pihak perusahaan asuransi.

Baca Juga:  Cara Klaim dan Mencairkan Asuransi BRI Life

Dalam kontrak adhesion, pihak asuransi biasanya menetapkan syarat-syarat kontrak secara umum dalam bentuk polis asuransi yang standar. Hanya ada dua pilihan bagi nasabah, yakni menyetujui kontrak tersebut atau menolaknya, tidak ada tawar menawar atau opsi lain.

Dasar Kontrak Asuransi Jiwa Unilateral

Dasar Kontrak Asuransi Jiwa Unilateral
Foto: Tirachard/Elements Envato

Mencakup semua jenis asuransi, kontrak unilateral juga berlaku untuk asuransi jiwa yang banyak memiliki manfaat. Ketetapan dan aturan ini tidak hanya berlaku bagi satu nasabah saja, melainkan semuanya.

Artinya, kontrak ini dibuat secara menyeluruh tanpa memandang siapa yang tertarik membeli asuransi jiwa, juga tanpa perlakukan khusus. Jenis kontrak ini juga sama kuatnya dengan lainnya, yang berarti memiliki kekuatan hukum.

Meski hanya dibuat satu pihak, dalam hal ini adalah perusahaan asuransi, namun di mata hukum tetap kuat. Jika ada beberapa pernyataan yang memang melanggar ketentuan tersebut, pihak perusahaan bisa menuntut dan mendapatkan keuntungan.

Pihak tertanggung atau pemegang polis tidak memberikan janji atau komitmen yang sama terhadap pihak penanggung. Dalam konteks asuransi jiwa, ini berarti bahwa penanggung akan membayar klaim asuransi kepada tertanggung.

Jika pemegang polis meninggal dunia, ahli warisnya akan mendapatkan dana pertanggungan yang telah disepakati.

Karakteristik Kontrak Unilateral

Karakteristik Kontrak Unilateral
Foto: Wutzkoh/Elements Envato

Setiap kontrak asuransi memiliki karakteristik yang berbeda sehingga mudah dipahami. Termasuk unilateral, dimana anda bisa menentukan perbedaannya dibanding jenis kontrak lainnya. Berikut adalah ciri atau karakteristik yang dapat anda pahami!

Komitmen dari Penanggung

Penanggung berkomitmen untuk membayar manfaat asuransi kepada tertanggung atau ahli warisnya jika risiko yang diasuransikan terjadi.

Ini merupakan kewajiban yang ditanggung oleh penanggung berdasarkan syarat-syarat yang diatur dalam polis asuransi. Misalnya jika tertanggung meninggal dunia, maka perusahaan wajib memberikan santunan.

Tidak Ada Kewajiban Finansial Tertanggung

Tertanggung atau pemegang polis tidak memiliki kewajiban finansial yang sama seperti penanggung. Mereka hanya membayar premi sesuai dengan kesepakatan yang diatur dalam polis asuransi.

Besar biaya premi ini bervariasi, tergantung dari jenis dan layanan atau manfaat tambahan yang didapatkan.

Kewajiban Pembayaran Premi

Meskipun tertanggung tidak memiliki kewajiban finansial terkait dengan risiko yang diasuransikan, mereka memiliki kewajiban untuk membayar premi asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam polis.

Premi ini harus dibayar agar polis tetap berlaku dan nasabah mendapatkan bentuk pertanggungan yang dijanjikan.

Baca Juga:  Cara Top Up Saldo DANA di Alfamart dan Indomaret

Banyak sekali yang harus dipelajari sebelum menentukan membeli salah satu jenis asuransi. Tidak hanya semata-mata melihat manfaat yang didapatkan, juga bukan hanya karena berapa premi yang dibayarkan.

Memahami semua isi kontrak tidak kalah pentingnya, termasuk unilateral yang dibuat oleh perusahaan dan harus dipatuhi nasabah.

Related Articles

Bagikan:

Tags