Reksadana Saham: Jenis, Cara Kerja, Keuntungan & Resiko

Lakukan Penarikan (Withdraw)
Photo by Kanchanara on Unsplash

Pelajari segala hal tentang reksadana saham mulai dari jenis, cara kerja, hingga keuntungan dan risikonya dalam satu sumber informasi yang lengkap dan jelas.

Ada beberapa jenis Reksadana, salah satunya yang paling banyak diminati adalah Reksadana Saham. Alasannya sederhana, yakni karena dirasa mendapatkan high return atau keuntungan tinggi dibandingkan dengan jenis lainnya.

Akan tetapi ada yang perlu diperhatikan bahwa risikonya juga lebih tinggi dibandingkan lainnya. Untuk itulah diperlukan banyak pemahaman lebih sebelum memulainya. Secara umum, Reksadana merupakan salah satu bentuk instrumen investasi yang terkenal di Indonesia.

Terdapat empat jenis yang bisa dipilih investor sesuai dengan tujuannya, yakni Reksadana Pasar Uang, Campuran, Pendapatan Tetap, dan terakhir adalah yang akan kita bahas bersama kali ini, yaitu Reksadana Saham.

Setiap jenis memiliki keuntungan masing-masing, juga kerugian yang ada di dalamnya. sebelum anda terjun dalam dunia investasi, tanamkan pola pikir bahwa tidak ada investasi yang terus menguntungkan.

Begitu juga dengan sebaliknya, tidak ada satu pun jenis investasi yang terus merugikan investor. Dengan demikian, anda bisa siap kapan saja ketika terjadi kerugian pada kegiatan investasi.

Jenis Reksadana Saham

Memiliki Wawasan yang Tepat Sebelum Memulai Trading
Foto: Getty Images/Unsplash+

Ada banyak jenis Reksadana Saham, lebih tepatnya produk atau perusahaan yang mengelola modal investor. Sebelum memulai, ada baiknya jika anda mengenal siapa saja mereka, termasuk dari track record dalam jangka waktu 5 tahun terakhir.

Hal ini dilakukan agar anda lebih yakin sebelum bergabung dengan salah satunya. Berikut telah kami rangkum jenis terbaik menurut data yang diambil dari Bareksa!

1. Sucorinvest Sharia Equity Fund

Sucorinvest Sharia Equity Fund merupakan perusahaan yang bergerak dalam investasi sektor saham. Perusahaan ini telah berdiri pada tahun 2013 dan hingga saat ini mengelola dana nasabah sebesar lebih 686 miliar rupiah.

Besaran angka tersebut menandakan bahwa produk Reksadana Saham ini telah mendapatkan kepercayan penuh dari investor. Tidak perlu menyediakan banyak modal apabila anda ingin bergabung menjadi pemodal dari perusahaan ini. Pasalnya, investasi bisa dilakukan mulai dari 100.000 rupiah.

Persentase keuntungan yang didapat juga sama dengan investor lain dengan modal yang besar. Inilah yang menjadi salah satu kelebihan jika anda berinvestasi di Reksadana.

Baca Juga:  10 Cara Investasi Reksadana yang Menguntungkan Bagi Pemula

2. Sucorinvest Maxi Fund

Masih dengan jumlah investasi yang sama, yakni sebesar 100.000 rupiah. Sucorinvest Maxi Fund memiliki kelebihan dari nilai risiko yang tergolong rendah dengan keuntungan tinggi. Barometer Bareksa menunjukkan 4 point dari maksimal 5 poin untuk keuntungannya.

Sedangkan tingkat kerugian hanya 2 poin dari 5 maksimal 5 poin. Hal tersebut menandakan bahwa jenis Reksadana Saham ini memiliki keuntungan lebih besar jika dibandingkan dengan lainnya.

Namun jika dilihat dari total dana yang dikelola, perusahan ini hanya mengelola sebesar 242 miliar rupiah dari semua masyarakat pemodal. Rata-rata keuntungan yang didapat nasabah dalam jangka 5 tahun bisa mencapai 98%.

3. Sucorinvest Equity Fund

Dari kedua produk Reksadana diatas dan kali ini, ketiganya dikelola oleh satu perusahaan yang sama, yakni PT. Sucorinvest Asset Management. Dengan demikian, semuanya tidak memiliki perbedaan yang jauh. Sebagai contoh adalah dalam hal minimal investasi, ketiganya berlaku minimal 100.000 rupiah.

Selain itu, kemungkinan untung juga lebih besar daripada kerugiannya. Akan tetapi dalam hal pengelolaan dana keuangan nasabahnya jauh berbeda.

Jika kedua jenis investasi Reksadana Saham diatas hanya di angka miliaran, kali ini mencapai lebih dari 2 triliun rupiah. Dalam hal Nilai Aktiva Bersih (NAB) juga jauh lebih besar, saat ini di kisaran 2.482,66.

4. Shinhan Equity Growth

Jenis selanjutnya datang dari perusahaan berbeda, yaitu PT. Shinhan Asset Management Indonesia. Sejak mulai diluncurkan pada tahun 2012 hingga saat ini, total dana kelobaan investor mencapai hampir 18 miliar rupiah.

Memang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan ketiga jenis Reksadana Saham diatas, namun nilai keuntungannya jauh lebih besar jika dilihat dari barometer bareksa.

Seperti halnya yang lain, minimal modal yang disetor adalah 100.000 rupiah. Data statistik menunjukkan bahwa terjadi peningkatan drastis dengan nilai penurunan NAB yang tidak begitu besar. Inilah yang nantinya bisa mendatangkan keuntungan ketika manajer investasi menerapkan metode yang tepat.

Cara Kerja Reksadana Saham

Lakukan Penarikan (Withdraw)
Foto: Kanchanara/Unsplash

Dengan mempelajari cara kerja Reksadana Saham, anda bisa lebih memahami lagi apa yang dimaksud. Sebenarnya tidak terlau jauh berbeda dengan jenis investasi Reksadana lain. Modal investasi yang anda setor akan dikumpulkan bersamaan dengan modal dari investor lainnya. Kemudian dikelola oleh manajer investasi dengan tenaga ahli yang profesional.

Dari titik ini, anda tidak perlu melakukan apapun karena semua menjadi tanggung jawab manajer investasi. Sederhananya, investor yang menanamkan modal di Reksadana tidak perlu melakukan apapun untuk meraih keuntungan.

Semua akan dikelola dengan baik oleh manajer investasi yang diawasi oleh OJK (Otoritas jasa Keuangan). Setelah dana dari masyarakat pemodal terkumpul, kemudian akan dibelikan investasi dari sektor saham.

Setelah harga dirasa menguntungkan, saham tersebut kemudian dijual dan dibagikan keuntungannya dengan investor. Hanya saja untuk mendapatkan keuntungan besar, pastikan anda investasi dalam jangka pajang.

Baca Juga:  Reksadana Terproteksi: Jenis, Cara Kerja, Keuntungan dan Resiko

Seperti yang diketahui, investasi saham merupakan jenis investasi jangka panjang yang bisa mencapai puluhan tahun. Meskipun anda bisa menentukan periode waktu kurang dari itu, namun keuntungan yang didapat kurang maksimal jika dibandingkan dengan periode waktu yang lama.

Supaya lebih mudah dipahami bagaimana cara kerja Reksadana Saham, kita coba ambil satu contoh. Katakanlah anda memulai investasi 1 juta rupiah sebulan dengan periode waktu 10 tahun. Artinya anda menanamkan modal sebesar 120 juta rupiah dalam periode waktu tersebut.

Anggap saja bahwa jenis atau produk investasi Reksadana yang anda ambil memberikan keuntungan sebesar 98%. Artinya, anda mendapatkan keuntungan dari perkalian persentase dengan modal yang ditanamkan. Jika dijumlahkan, keuntungan bersih yang didapat yakni sebesar 117.600.000 rupiah.

Jika di total di akhir periode, anda mendapatkan jumlah 237.600.000 rupiah. Akan tetapi perlu diingat, keuntungan tersebut hanya simulasi atau contoh. Bisa jadi lebih rendah, atau bahkan mengalami kerugian. Sekali lagi perlu disadari bahwa setiap investasi terdapat risiko kerugian bagi nasabahnya.

Keuntungan Reksadana Saham

Kelebihan Bilyet Deposito
Foto: Monstera Production/Pexels

Ada beberapa keuntungan apabila anda menempatkan modal di Reksadana Saham. Keuntungan yang dimaksud bisa jadi sama degan keuntungan jenis Reksadana lain, hanya saja ada hal lain yang menjadikan keuntungan berbeda. Berikut adalah beberapa keuntungan yang didapat jika dilihat dari cara kerja dan jenis investasi nya!

1. Nominal Investasi Kecil

Jika ada yang menganggap bahwa investasi itu mahal, sebenarnya tidak salah, karena memang kebanyakan investasi membutuhkan modal besar.

Namun bisa jadi salah jika anda mengetahui nominal dari modal ketika bergabung di Reksadana. Seperti yang dibahas sebelumnya, modal terkecil yang bisa anda keluarkan adalah 100.000 rupiah.

Jika ingin yang lebih besar, ada kisaran modal investasi sebesar 500.000 rupiah. Akan tetapi perlu dipahami bahwa keuntungan berbanding lurus dengan modal yang ditanamkan.

Semakin besar modal investasi, semakin besar pula keuntungan yang didapatkan. Begitu juga sebaiknya, kentutan yang didapat juga semakin kecil jika modalnya juga kecil.

2. Dukungan dari Manajer Investasi

Ciri khas dari investasi Reksadana adalah adanya manajer investasi yang mengelola semua dana yang dikumpulkan dari masyarakat pemodal. Dengan demikian, anda tidak perlu melakukan apapun, termasuk menganalisa harga saham. Semua hal itu sudah menjadi tanggung jawab manajer investasi.

Bagi investor pemula, dukungan dari manajer investasi ini tentu sangat menguntungkan. Anda hanya menunggu laporan hasil perkembangan dana yang disetor sebagai investasi. Keuntungan Reksadana Saham inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa banyak yang memilih sistem yang dimaksud.

Baca Juga:  Reksadana Pendapatan Tetap: Jenis, Cara Kerja, Keuntungan & Resiko

3. Keuntungan Lebih Besar

Dari semua jenis Reksadana, sektor saham masih memegang rekor keuntungan lebih besar. Keuntungan besar yang dimaksud adalah dalam hal persentase dari modal.

Jadi semakin besar modal, semakin besar pula keuntungannya. Supaya lebih jelas, anda bisa melihat simulasi perhitungan yang telah dibahas sebelumnya. Selain itu, perlu juga dipahami bahwa untuk mendapatkan keuntungan yang dimaksud, jangka waktu investasi juga harus lebih lama.

Secara umum, investasi saham memang membutuhkan periode waktu lama jika dibandingkan dengan investasi jenis lainnya, termasuk ketika anda memutuskan bergabung dengan Reksadana.

4. Tanpa Potongan Pajak

Keuntungan Reksadana Saham lainnya adalah tanpa adanya potongan pajak dari keuntungan yang didapatkan. Jika dalam 10 tahun anda mendapatkan keuntungan 50 juta rupiah, jumlah tersebut tidak akan dipotong pajak terlebih dahulu. Namun sebelumnya telah dilakukan bagi hasil oleh manajer investasi dengan jumlah yang telah disepakati.

5. Lebih Fleksibel

Tidak banyak instrumen investasi yang fleksibel dengan membiarkan investor memutuskan untuk mengubah produk investasi nya. Di sinilah menariknya Reksadana, dimana anda bebas memutuskan pindah sektor lain jika dirasa sebelumnya sepi peminat atau kurang meyakinkan.

6. Aman dan Selalu Dalam Pengawasan OJK

Dari segi keamanan, Reksadana lebih diuntungkan karena selalu dalam pengawasan OJK. Tidak perlu khawatir dana atau modal investasi anda hilang begitu saja.

Secara global, semua jenis dan produk Reksadana telah terdaftar dan diawasi langsung oleh OJK. Akan tetapi badan pemerintahan tersebut tidak bisa menjamin kerugian yang dialami nasabah karena adanya likuidasi.

Risiko Reksadana Saham

Investasi Emas Batangan Konsep Trading
Foto : Austin Distel/Unsplash

Tidak adil rasanya jika hanya menyebutkan segala keuntungan tanpa harus mengimbangi kerugiannya. Mengingat semua jenis investasi mengandung risiko kerugian yang siap ditanggung, maka kali ini akan kami bahas juga apa saja kerugian atau risiko Reksadana Saham.

✦ Fluktuasi Nilai Investasi

Bermain saham sebenarnya sama dengan ketika berjual beli pada umumnya. Ketika sebuah produk harganya murah, ketika itu pula anda harus membelinya. Kapan saja harganya naik, anda harus menjualnya untuk mendapatkan keuntungan.

Permasalahan timbul karena tidak ada yang bisa dengan pasti memprediksi kapan harga turun dan naik. Itulah yang dinamakan fluktuasi sehingga mungkin saja terjadi kerugian jika harga saham ternyata malah turun.

✦ Risiko Likuiditas

Risiko berikutnya bisa dikarenakan faktor likuiditas, yaitu kemampuan perusahan untuk memenuhi kewajibannya kepada investor. Sebagai contoh adalah ketika investor ingin menjual saham, di sisi lain manajer investasi tidak bisa menyediakan dana untuk penjualan yang dimaksud.

✦ Perubahan Ekonomi dan Politik

Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai investasi adalah perubahan ekonomi dan situasi politik, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Jika kondisi aman dan stabil, fluktuasi harga juga ikut stabil dan tidak menjadi masalah berarti.

Akan tetapi jika terdapat isu nasional maupun global, maka bisa jadi mempengaruhi besaran nilai investasi karena fluktuasi harga berubah.

Dari pembahasan mengenai produk Reksadana Saham diatas, yang penting untuk diperhatikan adalah keuntungan dan risikonya. Sebelum memutuskan bergabung atau terjun ke dunia investasi, silahkan tentukan tujuan utamanya. Hal ini penting untuk menetapkan jangka waktu atau periode yang akan diambil.

Related Articles

Bagikan: